Sabtu, 03 April 2010

Matematika Tawarkan Banyak Peluang

Dosen matematika Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Dr Edy Soewono mengungkapkan, matematika adalah ilmu yang unik dan menarik jika diperbincangkan karena sesungguhnya matematika begitu dekat dan nyata dengan kehidupan manusia.

Edy mengakui, tidak sedikit orang yang berpikir matematika itu menakutkan, sulit dipahami, dan tidak mendatangkan keuntungan finansial. Paradigma ini membuat para generasi muda menjadi enggan untuk belajar matematika.

Padahal, dalam sepuluh tahun terakhir job market untuk lulusan matematika sangat luas. Edy berpendapat, matematika dianggap sulit atau tidak, semua bergantung pada cara guru memotivasi anak didik. Meski matematika tidak mudah,guru bisa memotivasi melalui pemodelan matematika dengan pendekatan lingkungan.

”Matematika menjadi menarik ketika kita mampu menghubungkan matematika dengan permasalahan sehari-hari yang dibuat pemodelan matematikanya,” ujar Edy.

Selain bisa membantu anak didik menjadi termotivasi, pemodelan matematika bisa digunakan masyarakat untuk melakukan pendekatan-pendekatan terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar kita.Beberapa contoh permasalahan dipaparkan Edy untuk menjelaskan mengenai aplikasi matematika secara nyata. Pencegahan dan penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) diambil Edy sebagai salah satu contoh.Edy menjelaskan bahwa dengan matematika manusia bisa mempunyai early warning system untuk DBD dengan menggunakan pemodelan matematika.

”Melalui pemodelan matematika ini,kita akan mengetahui apakah suatu daerah tergolong endemic area, warning area, atau safe area untuk DBD. Caranya yaitu dengan mengambil sampel pada satu populasi dengan estimasi waktu (hari) dari satu penderita menjadi 10 penderita dalam 10.000 populasi manusia,” jelas Edy.

Berdasarkan pendekatan yang dibuat, kemudian peneliti dapat menyusun algoritma yang dibutuhkan dan membuat sebuah pemrograman untuk mewaspadai penyebaran DBD pada suatu area. Selain matematika komputasi, prospek seorang matematikawan terdapat pada bidang finansial dan aktuaria. 

Aktuaris ternama Budi Tampubolon menjelaskan, aktuaris merupakan profesi yang mengestimasi seberapa mungkin peristiwa yang akan datang bisa terjadi dan mencoba menganalisis dampak keuangannya bila hal itu terjadi. Seorang aktuaris pada umumnya bekerja pada bidang asuransi.

Namun, tidak terbatas pada hal itu, saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan jasa aktuaris dalam manajemen risiko pengelolaan perusahaannya, baik dalam produksi maupun investasi. Budi menjelaskan,pada saat ini jumlah aktuaris di Indonesia masih minim. Menurut data Persatuan Aktuaris Indonesia, jumlah aktuaris yang ada hingga Januari 2010 hanya 318 orang.

”Prospek untuk menjadi seorang aktuaris masih terbuka lebar. Apalagi gaji ratarata seorang aktuaris setiap bulannya berjumlah Rp100 juta,” tutur Budi.

Seluruh aktuaris di Indonesia berhimpun dalam Persatuan Aktuaris Indonesia. Adapun untuk menjadi seorang aktuaris, seseorang harus mampu menguasai beberapa hal. Antara lain matematika keuangan, teori peluang, dan statistika matematika, ekonomi, akuntansi,metode statistika,matematika aktuaria,teori risiko,pendidikan profesionalisme, bidang keahlian, manajemen aktuaria,serta manajemen investasi. Selain prospek dalam bidang aktuaria sangat luas,profesi aktuaris juga merupakan profesi yang tidak mungkin diganti oleh robot. Sebab, banyak hal yang harus dianalisis untuk menentukan solusi dari permasalahan yang harus diselesaikan seorang aktuaris.

Praktisi matematika yang saat ini bekerja di sebuah perusahaan minyak ternama Irma Savitri Widyasari menambahkan, matematika mampu melatih manusia berpikir secara teratur dan terurut. Di mana pun akan bekerja, pada akhirnya seorang lulusan matematika sudah memiliki modal ini sehingga mudah untuk beradaptasi dengan pekerjaan apa pun yang akan ditekuninya. Ketika ditanya mengenai pekerjaan apa yang paling bagus, Irma menjawab, ”Untuk pekerjaan yang paling bagus, tergantung orang tersebut enjoy atau tidak menjalaninya.Tidak ada batasanbatasan pekerjaan mana yang bagus dan yang tidak.” (hermansah)   (//rhs)


Sumber :
http://kampus.okezone.com/index.php/ReadStory/2010/03/04/65/308989/65/matematika-tawarkan-banyak-peluang
4 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar